A. SRIWIJAYA
- Kerajaan Sriwijaya sekarang diperkirakan terletak disekitar kota
Palembang, Sumatra selatan
- Kerajaan ini didirikan sekitar abad ke VII, para Raja di kerajaan ini
umumnya menganut agama Buddha, hal ini dapat dilihat dari catatan bahwa di
ibukota terdapat Perguruan Tinggi agama Buddha.
- Di Perguruan tinggi ini banyak bhikkhu yang belajar agama dan ilmu
pengetahuan lainnya.
- Di Kerajaan ini tinggal seorang pujangga yang sangat terkenal yaitu
Dharmapala dan sakyakirti yang sempat belajar di Perguruan tinggi ini.
- Agama Buddha di Sriwijaya juga diberitakan oleh seorang pemuda dari
daratan China bernama Itsing.
- Itsing datang ke Sriwijaya pada tahun 671,
setelah ia berziarah ke India. Itsing tinggal di sriwijaya selama 6
bulan sebelum ia kembali lagi ke India.
- Untuk kedua kalinya Itsing datang kembali ke Sriwijaya pada tahun 688
dan menetap selama 7 tahun.
- Menurut penelitian yang dilakukan oleh Itsing para bhikkhu yang
belajar berjumlah 1.000 orang.
B.
MATARAM I WANGSA SYAILENDRA
1.
Kerajaan Mataran dipimpin oleh Raja Wangsa Syailendra
pada abad ke VIII antara tahun 775-850.
2. Pada zaman ini agama Buddha berkembang sangat pesat sekali karena pada saat
itulah Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi
Kalasan, Candi Sewu didirikan oleh seniman bangsa Indonesia.
3. Candi-candi tersebut dapat berdiri atas perintah Raja syailendra
4. Setelah raja Samaratungga meninggal, Mataram diperintah kembali oleh Raja
dari Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu, namum agama Buddha dan Hidu dapat
berkembang dengan rukun dan damai.
C. MAJAPAHIT
1. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada tahun
1292-1478.
2. Dibawah Raja-raja Majapahit, yang menganut agama Hindu dan agama Buddha
tetap berkembang dengan baik.
3. Untuk membina rakyat yang beragama Buddha dan Hindu raja mengangkat dua
penasehat agung yaitu Dharmadhyaksa Ring Kasogatan dari golongan Buddha dan
Dharmadhyaksa Ring Kasewan dari golongan Hindu.
4. Kerukunan tetap terjaga berkat ide cemerlang dari seorang Pujangga Buddhis
bernama Mpu Tantular terkenal dengan bukunya Sutasoma.
5. Salah satu syair yang terdapat dalam buku tersebut adalah : Ciwara Buddha
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.
6. Kalimat ini sampai saat ini masih kita jumpai dengan nama Bhinneka Tunggal
Ika.
D. ZAMAN PENJAJAHAN
1. Pada zaman ini agama Buddha tidak terdengar lagi kabarnya karena kedatangan
penjajah Belanda dan setelah berdirinya VOC pada abad XVII-XX
2. Para penjajah tidak mengenal agama Buddha karena mereka beragama Kristen,
Katolik dan Islam, tetapi agama Buddha dan Hindu masih ada dan dipraktekkan
dalam kehidupan sehari-hari .
3. Lambat laun agama Buddha mulai muncul kembali tetapi di klenteng-klenteng
dimana kegiatannya menitikberatkan pada upacara seremonial saja.
4. Pada abad ke XX agama Buddha mulai muncul kembali dengan dipelopori oleh
orang belanda yang benama Josias Van Dienst di Bogor dan Ernest E. Power di
Jakarta pada tahun 1920-an yang akhirnya mendirikan erkumpulan agama Buddha di
Jawa.
5. Pada tahun 1934 seorang bhikkhu dari Srilanka bernama Narada mahathera
datang ke Indonesia atas undangan Theosofi dari Bandung untuk menyebarkan agama
Buddha di Bandung dan jakarta.
E. KEBANGKITAN AGAMA BUDDHA setelah INDONESIA MERDEKA.
1. Agama Buddha mulai bangkit dan berkembang pada zaman penjajahan Belanda dan
datangnya seorang bhikkhu dari Srilanka.
2. Mulai tahun 1950-an mulai dibentuk organisasi umat Buddha yang
mengkoordinir pembabaran dharma diseluruh Indonesia.
3. Karena kurangnya Sangha maka para pandita membantu perkembangan Buddha
dhamma hingga saat ini.
4. Dengan jerih payah para pandita(dharmaduta) maka menghasilkan organisasi
yang menjadi wadah tunggal umat Buddha yaitu WALUBI pada tahun 1979 di
Yogyakarta.
WALUBI singkatan Perwalian Umat Buddha Indonesia.
Cr : http://pak-diyon.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-agama-buddha-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar